“Harapan kami bisa mendapatkan support dari Pemkot. Misalnya dengan memberikan perhatian khusus untuk kegiatan dan mewarnai wisata religi untuk masuk APBD,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI, Hendrar Prihadi yang membuka jalannya kirab budaya. Ia menjelaskan jika berkat jasa dari Mbah Syafi’I peradaban Islam di Kota Semarang ini berjalan dengan baik di nusantara. Serta menelurkan tokoh-tokoh yang luar biasa.
“Seperti kita tahu, beliau memulai syiar pada tahun 1.600, kita harus menerukan perjuangan beliau. Tidak hanya syiar saja, tapi demi kesejahteraan masyarakat luas,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Semarang ini, menjelaskan, sebagai bentuk dukungan. Sebelum jadi Kepala LKPP RI, Hendi sapaannya telah menggelontorkan anggaran. Anggaran sebesar Rp 4,8 miliar untuk pemugaran makam mbah Syafi’i.
“Pemkot sudah membangun makam beliau, harapannya tentu bisa bermanfaat dan mampu mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Setelah menjadi wisata religi,” tambahnya.
Pengasuh Pondok Luhur Dondong, Tubagus Mansor, menerangkan jika usaha untuk menjadikan kawasan makam Mbah Syafi’I sebagai wisata religi. Misalnya dengan haul oleh masyarakat sekitar ini sangat luar biasa.
“Dengan kegiatan lebih besar ini harapan saya masyarakat bisa lebih antusias, bukan hanya keagamaan saja. Tapi dari segi inovasi, dan UMKMnya,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah