Siap diajak pergi ke kondangan
Ia bercerita bahwa jasa sewa pacar Semarang ini kliennya banyak dari orang yang mampu secara finansial, namun sering kesepian.
“Klienku itu biasanya orang-orang yang mampu lah, loyal gitu. Setiap kencan offline kan kalau mau jajanin aku itu pasti keluar uang yang tidak sedikit ya. Apalagi kalau kita kencannya di mal, itu uangnya lebih banyak lagi. Belum lagi transport, rumahku kan terbilang jauh,” terangnya.
Melakoni bisnis ini memaksanya harus bertemu dan menjalani hubungan layaknya pacar dengan orang yang tak ia kenal. Lagi-lagi, itu bukan masalah besar baginya. Terlebih, saat klien memintanya untuk pergi bersama ke kondangan. Mau tidak mau, Doni harus mempersiapkan diri untuk mengenal mempelai yang menjadi teman kliennya.
“Bukan masalah, aku tipikal orang yang suka bertemu dengan orang baru. Jadi sejauh ini enjoy-enjoy aja, permintaan klien sepanjang aku menjalani kerjaan ini sih tidak ada yang aneh-aneh. Tidak ada yang membuat aku merasa terancam,” tuturnya.
Ia pun mengaku akan terus menjalani pekerjaannya ini. Bertahun-tahun lamanya bekerja sebagai pacar banyak orang, Doni mengklaim tak pernah sampai terbawa perasaan atau baper.
“Kalau baper jelas tidak. Kan aku sudah punya pacar. Kalau klien yang baper mungkin sih ada, apalagi yang pakai jasa aku lewat online. Banyak juga yang perpanjang kencan online dan milih talent-nya pasti selalu aku,” sambungnya.
Ia pun mengungkap pernah menemani seorang perempuan dari luar Kota Semarang yang kebetulan tengah berjalan-jalan sendirian atau solo travelling.
“Klien yang online kan kalau luar kota wajar ya, tapi pernah nih ada klien luar kota, ya dia kebetulan lagi main ke Semarang dan tidak ada temannya. Mau nggak mau pakai jasaku, tapi waktu itu sih minta di-treat sebagai teman biasa, jadi sedikit physical touch,” bebernya.
Jasa sewa pacar Semarang, talent harus good looking
Saat menjalani paket kencan langsung, kami pun tak lepas dari penawaran Doni yang memberi opsi diperlakukan sebagai teman biasa atau pacar pada umumnya. Kendati tetap memilih untuk diperlakukan sebagai seorang teman, Doni tetap melakukan ‘act of service’ seperti membukakan pintu kafe hingga mengambilkan sendok dan garpu untuk menikmati kudapan.
“Walau klien pilih jadi teman, biasanya aku tetap ngasih act of service, itu sebagai wujud profesionalitas saja sih. Kan mungkin ada orang yang pacaran beneran tapi tidak sering kontak fisik, jadi sebisa mungkin aku menghadirkan ‘cinta’ itu dari pelayanan. Ya meskipun sifatnya semu karena kontrak,” jelasnya.
Tak seperti kriteria pekerjaan pada umumnya, ia membeberkan syarat agar bisa lulus masuk agensi sewa pacar Semarang yang memiliki cukup banyak pengikut. Bahkan, ia pernah mencoba peruntungannya ke berbagai agensi, namun hanya satu agensi yang menyatakannya lulus.
BACA JUGA: Leon Dozan Jadi Tersangka Penganiayaan Pacarnya, Sempat Minta Maaf
“Wajah harus good looking dan punya suara bagus, dua syaratnya itu. Kalau wajah jelas ya, kita sebagai talent dipilih itu lewat muka. Terus kalau suara itu biar orang yang pakai jasa online kita nyaman dan ngerasa intim gitu,” sambungnya.
Menurut pengakuannya, talent sewa pacar Semarang pun jumlahnya cukup banyak. Namun, talent perempuan masih mendominasi.
Bukan pekerjaan yang bisa semua orang jalankan, ia membeberkan kriteria tambahan yang cocok untuk menjadi pacar bayaran. Salah satunya ialah senang bertemu dengan orang baru.
“Selain suka ketemu orang baru, harus punya sikap profesional. Jangan sampai baper sama klien. Alasannya kan dari awal menjalani hubungan ini ada kontrak dan kesepakatan. Di luar itu ya sudah menjalani kehidupan masing-masing saja,” jelasnya. (*)
Tim beritajateng.tv