Kesehatan

Heboh Vaksin Covid-19 AstraZeneca Picu Pembekuan Darah, Benarkah?

×

Heboh Vaksin Covid-19 AstraZeneca Picu Pembekuan Darah, Benarkah?

Sebarkan artikel ini
vaksinasi vaksin meningitis | Aulia Dokter
Ilustrasi alat suntik. (Foto: Pexels/Pixabay)
BACA JUGA: Ramai Penolakan Vaksinasi Polio, Pakar Unnes: Perlu Cakupan 100 Persen Agar Satu Negara Kebal

Lantas, apa kata AstraZeneca terkait efek samping yang menghebohkan warga ini?

Saat ini, AstraZeneca sedang menghadapi gugatan class action di Inggris karena klaim bahwa vaksinnya menyebabkan kematian. 51 kasus telah diajukan terhadap AstraZeneca.

Dalam salah satu dokumen pengadilan, AstraZeneca mengakui bahwa Covishield “dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS”.

TTS adalah singkatan Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia. Jenis penyakit tersebut merupakan kondisi langka dan serius yang memiliki tanda pembentukan pembekuan darah (trombosis).

TTS biasanya bermanifestasi dengan gejala seperti sakit kepala parah, sakit perut, pembengkakan kaki, sesak napas, dan defisit neurologis.

Diagnosis melibatkan tes darah untuk menilai kadar trombosit dan studi pencitraan untuk mendeteksi pembekuan darah.

“TTS adalah trombosis dengan sindrom trombositopenia, yang pada dasarnya berupa gumpalan di pembuluh darah otak atau di tempat lain, bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah. Hal ini kabarnya terjadi dalam kasus yang sangat jarang terjadi setelah jenis vaksin tertentu dan juga karena penyebab lain. Menurut WHO, khususnya vaksin vektor adenovirus jarang terkaitkan dengan kondisi ini,” kata pakar medis Dr Rajeev Jayadevan mengatakan kepada ANI.

BACA JUGA: Siapkan 89 Ribu Stok Vaksin Lengkap Hingga Booster, Dinas Kesehatan Jateng Sebut Covid-19 Capai 107 Kasus

AstraZeneca menegaskan kembali keamanan vaksin di tengah kekhawatiran akan efek samping yang jarang terjadi

“Simpati kami tujukan kepada siapa pun yang kehilangan orang yang kalian cintai atau melaporkan masalah kesehatan.

Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami, dan otoritas pengatur memiliki standar yang jelas dan ketat untuk memastikan penggunaan semua obat-obatan yang aman, termasuk vaksin,” kata juru bicara AstraZeneca.

Meski begitu, vaksin Covid-19 jauh lebih besar daripada risiko dan potensi efek samping yang sangat jarang terjadi, klaim pihak AstraZeneca kepada kantor berita IANS. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan