KUDUS, beritajateng.tv – Persiku Kudus menghadapi ancaman besar jelang Liga 2 musim 2025-2026. Klub berjuluk Macan Muria itu bisa saja berstatus tim musafir karena Stadion Wergu Wetan belum memenuhi standar verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Rumput lapangan dan lampu stadion menjadi sorotan utama. Manajemen menilai kedua fasilitas tersebut belum layak pakai.
Belum lama ini, Direktur PT Relasi Sport Muria Indonesia, Abdul Fuad Amirul Adha, menegaskan, “Kami sudah mengajukan daftar kekurangan kepada Pemkab Kudus dan berharap mendapat bantuan.”
Musim lalu, perawatan rumput stadion sempat ditangani Lestarindo Soccerfield. Namun, sejak kompetisi berakhir, rumput liar mulai tumbuh dan mengganggu kondisi lapangan.
BACA JUGA: Daftar Lengkap 20 Tim Liga 2 2025-2026, Derby Jateng Bakal Jadi PSIS Semarang vs Persiku Kudus
“Kami tetap ingin Stadion Wergu Wetan jadi homebase Persiku,” ucap Fuad.
Sayangnya, perawatan rutin belum berjalan optimal. Manajemen berharap dukungan dari pemerintah daerah agar kandang Persiku lolos standar Liga 2. Jika tidak dapat bantuan, pihak klub siap menanggung perbaikan sendiri.
“Kami akan lakukan perbaikan mandiri bila diperlukan,” ujarnya.
Fasilitas lampu juga menjadi perhatian, mengingat Liga 2 kerap menggelar pertandingan malam. Fuad menginginkan agar penerangan stadion bisa ditingkatkan. Bila tidak memenuhi verifikasi LIB, Persiku harus bertanding tanpa markas tetap.
BACA JUGA: Kena Sanksi Komdis PSSI Denda Rp100 Juta, Persiku Kudus Ajukan Banding, Bonus Pemain Belum Cair
“Kalau stadion belum layak, kami harus jadi tim musafir,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Persiku telah menyiapkan dua alternatif stadion. Pilihan jatuh pada Stadion Kebogiro Boyolali dan Stadion Moh. Sarengat Batang karena aksesnya masih terjangkau dari Kudus.
Fuad juga menyampaikan harapan terhadap usulan renovasi stadion yang Pemkab Kudus ajukan ke Kementerian PUPR. Proyek ini targetnya bisa terealisasi tahun depan, agar Stadion Wergu Wetan dapat memenuhi standar FIFA.
“Usulan ini sudah lama, semoga segera terealisasi,” tandasnya. (*)
