Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi cuaca ekstrem yang akan berlangsung di wilayah Jawa Tengah mulai 13 hingga 15 Januari 2025. Hal ini karena adanya gangguan tropis terpantau di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan bahwa gangguan tropis ini dapat menyebabkan pola belokan angin dan konvergensi di Jawa Tengah.
“Kondisi kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang tinggi. Labilitas udara cenderung meningkat, yang menyebabkan kemungkinan cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan petir serta angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode tersebut,” papar Yoga. (*)
Editor: Elly Amaliyah