“Apakah ini faktor alergi atau apa, sampel sisa MBG tersebut baru kami masukkan ke laboratorium untuk penelitian lebih jauh. Hasil laboratoriumnya seperti apa nanti kami sampaikan,” imbuhnya.
Menanggapi berapa banyak dugaan kasus keracunan akibat mengonsumsi MBG, Syaiful mengaku di Kabupaten Semarang baru terjadi satu kali ini.
BACA JUGA: Puluhan Murid SDN Ungaran 01 Menurut Dugaan Keracunan MBG, Siswa Alami Mual Hingga Sesak Napas
“Namun dari peristiwa yang terjadi di SDN Ungaran 01 ini memang sempat beredar kabar sejumlah sekolah lain di wilayah Ungaran juga mengaku siswanya mengeluhkan gejala yang sama,” ungkapnya.
Dari penelusuran TGC Keracunan Dinas Kesehatan, usai mendengar kabar di SDN Ungaran 01, sekolah lain yang memperoleh MBG dari satu dapur yang sama secara psikologis turut khawatir.
“Tetapi tidak ada yang sampai sakit atau harus dirawat seperti halnya yang 20 murid di SDN Ungaran 01 alami. Jadi saya pastikan hanya di SDN Ungaran 01,” tegasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi