BACA JUGA: Ratusan Kilometer Irigasi Sekunder di Kabupaten Semarang Rusak, Nyaris Merata di 19 Kecamatan
Untuk tahun ini, serangan hama tikus prediksinya lebih parah dari tahun sebelumnya. “Tahun ini serangan di satu kecamatan saja bisa mencapai 50 hingga 60 hektare puso,” jelasnya.
Oleh karena itu, masih lanjut Edy, Dinas Pertanian kembali menggiatkan gerakan pengendalian (gerdal) hama, khususnya hama tikus di sejumlah wilayah kecamatan.
Selain gerdal, upaya lain yang akan pihaknya lakukan ialah memperbanyak rumah burung hantu (rubuha). Sebab, satu ekor burung hantu areanya bisa mencapai 5 hektare.
Pasalnya, pemasangan rubuha ini masih menjadi cara yang efektif untuk pencegahan hama tikus. “Harapan kami, gerdal ini akan mengurangi serangan hama tikus,” tegasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi