Bahkan ia juga mendapatkan amanah dari sang ayah untuk mengajar santri meski usianya terbilang 13 tahun kala itu.
Pendidikan Hasyim Asy’ari
Pada usia 15 tahun dirinya melanjutkan belajar ke pesantren Wonorejo meski dengan keterbatasan fasilitas dan lain-lain.
Selepas dari pesantren Wonorejo, beliau juga berkesempatan belajar ke Pesantren Wonokoyo selama tiga tahun.
Lalu dari Pesantren Wonokoyo tesebut beliau melanjutkan pendidikannya ke Pesantren Langitan Tuban.
Kemudian pindah lagi ke Pesantren Tenggilis di Surabaya hingga akhirnya menuju ke tempat Pesantren yang ada di Madura.
Kiai Hasyim Asy’ary memang merupakan sosok yang tidak pernah pantang menyerah dalam mencari ilmu sehingga ia terkenal sebagai tokoh agama tradisional.
Tak heran apabila perjalanan beliau sering kali menginspirasi banyak anak muda yang menempuh pendidikan.
Melalui perjalanan Kiai Hasyim Asy’ari kita dapat mengambil banyak pelajaran bahwa mencari ilmu perlu di perjuangkan tanpa harus merasa lelah.
melalui perjuangannya selama ini, beliau juga dapat memetik hasilnya bak pohon yang di rawat sebaik mungkin dan hanya tinggal menikmati buahnya yang nikmat.
Selain beberapa pendidikan yang ia tempuh, masih ada banyak lagi lokasi yang menjadi tempat Kiai Hasyim Asy’ari belajar.(*)