Ia berharap, untuk Jawa Tengah, dalam peogram makan bergizi ini bisa melibatkan UMKM. Sehingga UMKM harus siap sejak dini.
Menurut dia, UMKM harus terlibat dalam pelaksanaan program makan siang gratis tersebut. “Kalau tidak siap akan sangat berdampak pada para pelaku UMKM. Jadi perlu persiapan matang sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, anggota IWAPI bisa ikut terlibat dalam pelaksanaan program tersebut. Pasalnya, mayoritas anggota IWAPI bergelut di sektor UMKM khususnya kuliner.
Menurutnya, peran UMKM sangat krusial dalam pergerakan perekonomian di Jateng. “Hal tersebut terbukti saat pandemi, untuk itu kami akan membantu jika IWAPI membutuhkan bantuan misalnya dalam hal perizinan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IWAPI Provinsi Jateng, Ning Wahyu mengatakan, total anggota Iwapi di Jateng mencapai 3.500 orang.
Ribuan anggota tersebut tersebar di 35 kabupaten kota di Jateng. Di mana seluruh kabupaten kota memiliki DPC dan ranting IWAPI.
“Anggota kami sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan. Tugas setiap ranting dan DPC berkoordinasi dengan pemerintah khususnya untuk membangun perekonomian melalui geliat UMKM,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah