“Tidak ada retak di antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Mereka berdua sangat harmonis dan saling menghormati. Isu-isu itu hanya dibuat oleh pihak yang ingin memecah belah,” tegasnya.
Budi Arie sebu Projo tetap ormas
Dalam perbincangan itu, Budi turut menyinggung masa depan organisasi Projo. Ia menegaskan bahwa Projo akan tetap menjadi gerakan masyarakat sipil, meski sebagian anggotanya kini aktif di dunia politik.
“Projo tidak bubar, tidak berubah jadi partai. Kami tetap ormas. Tapi kalau ada kader yang ingin berjuang di jalur politik, silakan. Demokrasi itu harus hidup,” katanya.
Terkait rencana perubahan logo Projo, Budi menyebut hal tersebut sebagai bagian dari penyegaran organisasi.
BACA JUGA: Siap Pasang Badan Bela Jokowi soal Ijazah Palsu, PSI Jateng: Ini Demi Jaga Kewarasan dan Kebenaran
“Bisa jadi wajah Pak Jokowi tidak lagi muncul di logo, tapi itu bukan berarti kami menghapus sejarah. Kami justru ingin menjaga warisan beliau dengan cara yang lebih modern,” jelasnya.
Budi menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa dukungan terhadap Partai Gerindra adalah bentuk loyalitas terhadap pemerintahan yang sah.
“Kesetiaan itu bukan pada orang, tapi pada cita-cita bangsa. Kalau kita mencintai Indonesia, kita harus dukung pemerintahannya,” tandasnya. (*)













