“PMI ini sebenarnya sudah telanjur sayang dengan kemanusiaan. Hampir seluruh kegiatan kemanusiaan, PMI berada di garis terdepan dan ini yang membuat kita semangat. Jawa Tengah selalu hadir dalam aksi kemanusiaan dan di dalamnya selalu ada PMI. Dulu ke Lombok, Palu, Jawa Barat, Malang, dan terakhir kemarin di Pasaman dan Pasaman Barat. PMI juga ikut berangkat,” jelas Ganjar.
Keikutsertaan relawan PMI dalam setiap aksi kemanusiaan yang dikirimkan Jawa Tengah tidak hanya sekedar ikut meramaikan saja. Relawan dari beragam latar belakang sosial, disiplin ilmu pengetahuan, dan profesi itu merupakan orang-orang yang benar-benar mendedikasikan segala ilmu dan jejaringnya untuk membantu.
“Mereka suka dengan kesukarelaannya dalam membantu. PMI bukan yang datang untuk merepotkan tetapi kalau datang itu ya orangnya, ya keterampilan, ya peralatan, dan logistik juga. Ketika itu dikolaborasikan dengan yang lain maka semua akan cepat selesai,” ungkap Ganjar.
Kekuatan besar itulah, lanjut Ganjar, ya g harus terus dipertahankan bahkan kalau perlu ditingkatkan lagi. Apalagi Jawa Tengah, termasuk PMI-nya, selalu dijadikan contoh karena kemandirian yang bagus, capacity building yang hebat, pembangunan jejaring yang serius, dan tentunya sukarelawan yang banyak.
“PMI Jateng akan menghadapi tantangan yang lebih, tetapi jangan berkecil hati. Kami akan mendukung penuh apabila PMI memerlukan bantuan untuk meningkatkan diri,” katanya.