“Kami tidak punya banyak pilihan. Nurlaili harus bermain meskipun belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, kami memiliki tujuh pemain muda yang sudah memberikan usaha maksimal,” jelasnya.
Pemain Pertamina, Tisya Amalia, turut menyampaikan bahwa kondisi cedera beberapa pemain turut memengaruhi performa tim di lapangan. “Meskipun begitu, kami tetap berusaha keras. Kekalahan ini tidak sepenuhnya buruk karena kami masih mampu membawa pulang satu poin,” katanya.
Jadi Motivasi Pemain
Sementara itu, manajer Jakarta Livin Mandiri, Agus Dwi Handaya, mengakui bahwa timnya sempat bermain kurang maksimal di awal pertandingan. Namun, ia optimis kemenangan ini akan menjadi motivasi bagi para pemain.
“Di pertandingan pertama, beberapa pemain masih terlihat grogi. Spike sering kurang sempurna. Tapi kami berharap kemenangan ini menjadi pemicu untuk membangun kekompakan tim. Apalagi tim ini baru terbentuk dua bulan lalu. Dengan komposisi pemain yang lebih seimbang dibandingkan tahun lalu, kami percaya diri bisa bersaing di Proliga 2025,” ungkap Agus.
Pemain asal Tiongkok, Liu Yanhan, juga mengungkapkan rasa puasnya terhadap performa tim. “Kami memulai pertandingan dengan cukup baik, terutama di set pertama yang berjalan cukup mudah meski ini laga perdana. Namun, kami masih harus terus meningkatkan performa dan menemukan ritme permainan kami,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, Jakarta Livin Mandiri menunjukkan potensi besar untuk menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan di Proliga 2025. Sementara itu, Pertamina Enduro masih harus berjuang memperbaiki performa sambil menunggu pulihnya pemain-pemain andalan mereka. (*)
Editor: Elly Amaliyah