Adapun salah satunya yakni mengurangi pengiriman logistik melalui jalur darat dengan mengalihkan ke jalur tol laut maupun kereta api khusus logistik.
“Satu melalui jalur kereta api yang namanya KALog itu. Jalurnya sudah siap, infrastrukturnya sudah ada, tetapi kebijakannya belum mendukung,” paparnya.
Kholiq menuturkan, biaya operasional jalur darat tracking dengan jalur darat kereta api selisihnya cukup banyak. Sehingga keduanya tidak bisa bersaing dan jalur kereta api tidak menjadi pertimbangan.
Skema kedua, lanjut Kholiq, yakni pengiriman dengan jalur tol laut. Ia mencontohkan tol laut di daerah Panjang, Lampung, Tanjung Priuk, Semarang, Surabaya, dan Semarang yang telah ada. Namun, ia menyayangkan tol laut tersebut yang di hentikan.
“Sebenarnya ini akan mengurangi beban jalur jalan tadi. Sayangnya tol laut ini berhenti, tentu kalau saja tol laut berfungsi kembali bahkan sampai Surabaya, ini juga akan mengurangi beban jalur jalan raya tadi,” bebernya.
Dalam mengupayakan hal itu, pihaknya akan mengirim surat ke pemerintah pusat, termasuk agar tol laut diaktifkan kembali. Hal itu menurutnya mendatangkan banyak manfaat, termasuk keamanan lebih terjamin dan beban logistik di jalan pantura berkurang.
BACA JUGA: Komisi E DPRD Jateng Pastikan Anggaran Pendidikan Aman, Tetap Harapkan Adanya Kenaikan Insentif Guru
“Beban penurunan (jalan) ini termasuk masalah, ditinggikan terus pun akan turun karena beban. Ini bukan kewenangan Provinsi melainkan pusat. Kami DPD RI memfasilitasi ini, mencoba mencarikan pola kolaborasi yang bisa mengatasi masalah ini,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila