Gerhana matahari sebagian merupakan fenomena astronomi saat Bulan hanya menutupi sebagian wajah Matahari dari sudut pandang Bumi.
Akibatnya, Matahari terlihat seolah-olah tergigit atau berbentuk sabit. Kejadian ini berlangsung ketika posisi Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sepenuhnya sejajar, sehingga hanya bayangan penumbra Bulan yang mengenai permukaan Bumi.
Masyarakat Indonesia yang tidak berkesempatan menyaksikan langsung fenomena ini tetap bisa menikmatinya melalui siaran daring.
BACA JUGA: Kontras Nasib Pemain Abroad Indonesia: Pelupessy Tumbang, Nathan dan Geypens Bersinar di Belanda
Salah satu platform yang menayangkan live streaming fenomena ini adalah Time and Date.
Puncak gerhana Matahari parsial diperkirakan berlangsung pada Minggu, 21 September 2025 pukul 19.43 UTC atau Senin pagi waktu Oseania.
Meski menjadi fenomena langka yang menarik, tidak semua daerah bisa menikmatinya.
Sydney, Australia menjadi kota terbesar yang berkesempatan menyaksikan peristiwa ini. (*)