Surakarta, 18/9 (beritajateng.tv) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dukungan Kementerian Koperasi dan UKM akan membentuk pembagian pabrik untuk furnitur. Rencananya, ruang produksi bersama untuk UKM ini akan difokuskan pada Solo Raya.
Kepala koperasi Jawa Tengah dan UKM EMA Rachmawati mengatakan, berbagi pabrik adalah ruang produksi bersama untuk usaha kecil dan menengah. Tujuannya, untuk memastikan pasokan dan kualitas bahan baku serta standardisasi produk jadi.
Dengan pasokan bahan baku dan standardisasi, produk UKM diharapkan dapat memenuhi kualifikasi pasar. Baik untuk pasar lokal dan asing.
“Rencananya, akan didirikan di (wilayah) Solo Raya. Di Truntan (Sukoharjo) itu tidak mungkin karena tidak ada tanah lahan Jateng Surakarta, Sabtu (17/9/2021).
Saat ini, ia terus menyiapkan UKM dan Koperasi, di daerah yang akan didirikan. Selain itu, EMA juga memastikan bahwa berbagi pabrik selanjutnya benar-benar digunakan dan bermanfaat bagi pengusaha skala kecil dan menengah.
Dia berkata, persiapan bukan hanya masalah tanah. Tetapi terkait dengan kesiapan pembiayaan dan furnitur berbagi pabrik manajerial di Solo Raya.
“Untuk operasi, itu tidak tahu. Jadi mereka yang berada di Sragen telah mempersiapkan orang-orang mereka, kita mulai mencari tanah, menyiapkan UKM, kooperator mereka. Kami mengejar persiapan mereka, terutama visibilitas studi, bukan untuk dibuat tetapi tidak dilakukan tetapi Tidak digunakan. Terutama (Manfaat) untuk lingkungan dan UKM di sekitar. Mudah – 2023 sudah seperti, karena berbagi pabrik juga harus secara manajerial sehingga tidak ceroboh, “katanya.
EMA menambahkan, kehadiran berbagi pabrik furnitur, itu juga diharapkan untuk meningkatkan ekspor produk kayu.
Selain berbagi pabrik di bidang furnitur, EMA juga mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut direncanakan untuk dibuat untuk sektor lain. Seperti nasi di Demak, Fesyen di Rembang dan Logam di Tegal.