-Sabtu, 18 Oktober 2025, wilayah terdampak meluas ke Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, Pemalang, Banjarnegara, dan Kabupaten Pekalongan.
-Minggu, 19 Oktober 2025, wilayah terdampak mencakup Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang.
Tidak ada wilayah yang masuk kategori siaga atau awas pada tiga hari tersebut.
Siang terik namun sore hujan, BMKG sebut ciri khas musim pancaroba
Lebih jauh, Rany mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena hujan beserta petir dan angin kencang yang biasa terjadi di masa peralihan musim atau pancaroba. Kondisi panas pada siang hari dapat dengan cepat berubah menjadi hujan pada sore hingga malam.
“Biasanya di musim kemarau menuju hujan seperti sekarang, siangnya panas banget, kemudian awannya berkumpul. Nah, hujannya sering turun sore sampai malam,” jelas Rany.
BACA JUGA: Musim Pancaroba, Ini Peluang Bisnis Menjanjikan yang Bisa Kamu Lakukan!
Ia menambahkan, perubahan suhu yang ekstrem juga terpengaruhi oleh dinamika atmosfer dan posisi matahari yang bergerak menuju selatan ekuator. Hal inilah yang menyebabkan udara terasa panas dan sumuk pada siang hari, kemudian terjadi hujan saat petang.
“Karakteristik perubahan dari musim kemarau ke musim hujan seperti ini sering beserta petir dan angin kencang. Itu yang perlu masyarakat waspadai,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













