Indepth

Jejak Kelam Kos Bebas di Kota Semarang: Ancaman Preman ala Warga hingga Jadi Lokasi Bisnis Haram

×

Jejak Kelam Kos Bebas di Kota Semarang: Ancaman Preman ala Warga hingga Jadi Lokasi Bisnis Haram

Sebarkan artikel ini
Hotel Ramadan | Efisiensi Hotel | Kades Pati | Kos Bebas | ilustrasi kamar hotel | rumah produksi film dewasa | Hotel Kota Semarang
Ilustrasi kamar. (Foto: Pexels/Pixabay)

“Ada satu kos eksklusif di Semarang yang jadi tempatnya cewek-cewek open BO, banyak yang mahasiswa juga kok,” ungkap Wahid.

Wahid sebenarnya cukup hati-hati dengan informasi kos bebas ini. Ia tak berani secara pasti menyebut nama dan lokasi kos. Sebab, sekalinya terungkap, seluruh mahasiswa atau pencari kos pasti tahu kos yang satu ini.

Uniknya, kos bebas ini mengetahui pasti apa latar belakang penghuninya. Bahkan, pengelola kos menyediakan tarif khusus untuk penghuni istimewanya itu.

Tarif khusus itu seolah menjadi uang tutup mata, uang tutup mulut, hingga uang keamanan. Pengelola juga tak lagi kaget jika ada penghuninya yang membawa teman lelaki berbeda tiap harinya.

“Misal kalau penghuni biasa, sewa bulanan paling Rp3 juta. Nah, dia akan kasih tarif khusus untuk penghuni yang open BO, lebih mahal,” ucap Wahid.

BACA JUGA: Dari Beda Agama hingga Belum Siap Mental, Ini Alasan Anak Muda Semarang Enggan Menikah di Usia Muda

Syarat wajib serahkan buku nikah

Kos bebas-campur memang memiliki segudang drama dan permasalahan. Hal itu diamini juga oleh pemilik kos, Andi (bukan nama sebenarnya).

Dulunya Andi memang menyewakan kos bebas. Siapa pun bisa menginap dan tinggal bersama, termasuk pasangan kekasih yang belum menikah.

Hanya saja, Andi mengaku kapok. Sebab, ada saja masalah yang ia alami selama mengizinkan pasangan kekasih tinggal bersama.

Kini, ia pun membuat satu syarat utama jika ingin tinggal berdua. Penyewa wajib menyerahkan buku nikah.

“Ada aja masalah, seperti bayar kos nunggak, hewan peliharaan diabaikan, dan lain-lain. Jadi sekarang untuk lawan jenis yang belum resmi tidak bisa,” katanya.

Di balik gelapnya dunia kos bebas, tentu hal itu tak sepenuhnya kelam. Mengingat, peruntukannya sebenarnya menyasar bagi pasangan suami-istri muda.

Misalnya, Naya (bukan nama sebenarnya). Ia bersama sang suami merasa terbantu dengan adanya kos semacam itu. Keduanya bisa tinggal bareng berdua sembari belajar membangun bahtera rumah tangga.

“Milih kos bebas sebenarnya karena biar bisa tinggal mandiri sama suami, berdua, enggak ikut orang tua lagi,” kata Naya.

Beruntung, kos yang Naya tempati jauh dari drama-drama di luar kepala. Kendalanya sejauh ini hanya parkiran yang sempit.

Selain masalah itu, ia cukup puas tinggal di kos bebas bersama sang suami. Dengan harga Rp750 ribu per bulan saja, keduanya bisa mendapat ruangan dengan fasilitas memuaskan. Seperti ukuran ruangan yang besar, kamar mandi dalam, kipas angin, hingga dapur mini.

“Aku sama suami sama-sama kerja, berangkat pagi pulang sore, abis itu di kamar aja. Jadi selama ini enggak pernah ngerasain drama aneh-aneh,” akunya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan