Jika jumlah penumpang kurang dari 8, penerbangan Semarang ke Karimunjawa terancam tutup
Ia berharap, penumpang rute Semarang-Kairmunjawa maupun sebaliknya jangan sampai di bawah 8 (delapan) orang.
“Jangan sampai Susi Air terbang penumpangnya di bawah 8, kalau 8 itu kurang, terus kita 3 bulan berhenti karena gak kuat. Mohon Pak Gub bisa encourage jajarannya untuk gunakan servis ini. Kalau semua mendukung kita lanjut untuk menerbangkan ke Karimunjawa,” terangnya.
Dalam hematnya, eksistensi Karimunjawa pun sudah seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Jika hanya mengandalkan jalur laut, kata Susi, wisatawan akan kesulitan saat musim buruk tiba di laut utara.
“Karena ombak pada saat tertentu tidak lagi ramah untuk angkutan laut. Kalau substansi darurat pakai Pelni besar sangatlah mahal. Mempertahankan penerbangan kecil seperti kami sudah otomatis membuang kemungkinan terisolasinya pulau kecil dari musim jelek di sekitar laut dalam utara,” pungkas Susi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut penerbangan perdana Semarang-Karimunjawa ini menjadi titik awal pertumbuhan ekonomi baru.
“Kecepatan lalu pengenalan potensi wilayah diawali dengan transportasi baik udara maupun laut yang kita prioritaskan. Jateng dengan luas 3.254.412 hektar tidak cukup dengan keterbatasan waktu dan tempat,” ungkap Luthfi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Naik Pesawat ke Karimunjawa Mulai Rp1 Jutaan: Terbang Tiga Kali Seminggu, Bisa Tampung 12 Orang Saja
Luthfi berharap bandara perintis yang aktif tak hanya sampai pada Karimunjawa saja, melainkan turut menyasar wilayah lainnya.
“Perintisnya kalau bisa gak hanya di Karimunjawa, coba bayangkan kalau orang Semarang ke Cilacap, 4 jam itu. Kalau jalan ke Jakarta sama dengan ke Cilacap, kenapa gak pakai pesawat Bu Susi saja?,”pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila