Jateng

Jumlah Kasus Kekerasan Anak di Jateng Sentuh 1.100 per November 2024, Kepala DP3AP2KB: 48 Persen Kekerasan Seksual

×

Jumlah Kasus Kekerasan Anak di Jateng Sentuh 1.100 per November 2024, Kepala DP3AP2KB: 48 Persen Kekerasan Seksual

Sebarkan artikel ini
kekerasan anak dan perempuan
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Retno Sudewi, saat dijumpai usai peresmian UPTD PPA Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis, 19 Desember 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus kekerasan perempuan dan anak di Jawa Tengah diklaim mengalami penurunan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Retno Sudewi, menyebut, sepanjang 2024 terjadi sekitar 800 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 1.100 terhadap anak.

Ia menyebut angka itu mengalami penurunan. Sebab, kata Dewi, sepanjang tahun 2023, jumlah kekerasan terhadap perempuan mencapai 900 dan terhadap anak 1.200 kasus.

“Kalau sepanjang 2024 [jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak] di bawahnya. Sampai November 2024, kalau perempuan jadi 800-an, kalau anak 1.100,” ujar Dewi saat beritajateng.tv jumpai di Kantor DP3AP2KB Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis, 19 Desember 2024.

BACA JUGA: DP3AP2KB Jateng Resmikan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak

Dari angka tersebut, Dewi menuturkan 10 hingga 20 persen kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai ranah hukum dan telah pihaknya tangani, dengan menggandeng Polda, Polres, hingga Kejaksaan.

Tak hanya itu, Dewi membeberkan sebanyak 38 persen kasus kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah merupakan kekerasan fisik.

Sementara, sebanyak 48 persen kasus kekerasan terhadap anak merupakan kekerasan seksual.

“Kalau untuk perempuan itu terbanyak kekerasan fisik, hampir 38 persen. Kalau anak itu kekerasan seksual, itu sekitar 48 persen, terbanyak. Kita harus prihatin juga. Karena kekerasan anak, kekerasan seksual, bahkan sekarang sudah merambah kekerasan seksual berbasis online, itu yang harus kita waspadai,” tegas Dewi.

Meskipun angkanya turun, Dewi berharap seluruh pihak dapat proaktif dalam mencegah kekerasan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan