SEMARANG, beritajateng.tv – Dua aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Swedia, Benjamin Ladraa (31) dan Sanna Ghotbi (31) melakukan aksi bersepeda keliling dunia untuk memperjuangkan nasib rakyat Sahrawi di Sahara Barat, Afrika Utara.
Sejak Mei 2022, Benjamin dan Sanna telah mengunjungi sejumlah negara. Di antaranya, Jepang, Yunani, Jerman, Korea, Turki, dan Slovenia. Indonesia kemudian menjadi negara ke-18 yang menjadi tujuan mereka.
Benjamin dan Sanna sendiri telah tiba di Indonesia sejak bulan Oktober 2023. Selama di Indonesia, mereka telah bersepeda ke beberapa tempat. Mulai dari Bali, Banyuwangi, Surabaya, Probolinggo, Jogja, hingga Solo.
Dalam konferensi persnya bersama wartawan di Kota Semarang, Benjamin dan Sanna mengungkapkan alasannya memilih Indonesia sebagai salah satu tujuannya dalam aksi ini.
BACA JUGA: Visa Tak Bisa Perpanjang, Dua Aktivis HAM Swedia Batal Lanjutkan Aksi Bersepeda di Indonesia
Menurut Sanna, Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi Palestina. Hal tersebutlah yang mendorong keduanya untuk mengunjungi Indonesia dalam aksi kali ini.
“Menurut kami, orang Indonesia memiliki tingkat empati yang tinggi seperti saat mereka membela Palestina. Sehingga kami berharap, saat kita menyuarakan pelanggaran HAM yang terjadi di Sahara Barat, masyarakat Indonesia juga bisa membela Sahara Barat layaknya Palestina. Karena sebetulnya ini konflik yang sama,” ungkap Sanna melalui Zoom Meetings, Rabu, 20 November 2023.
Namun demikian, niat baik Benjamin dan Sanna di Indonesia ternyata tak berjalan lancar. Saat hendak melanjutkan perjalanan ke Magelang dan Semarang, mereka mendapat tekanan dan teror oleh orang tak dikenal. Sehingga, dengan terpaksa Benjamin dan Sanna harus kembali ke daerah asalnya, Swedia.
“Kami belum pernah mengalami hal seperti ini di negara-negara sebelumnya. Tapi terlepas dari ancaman-ancaman ini kami akan terus melanjutkan kampanye, seperti menyelenggarakan acara online di seluruh Indonesia dengan bantuan jaringan kami yang luas,” ucap Benjamin.
Indonesia miliki kepedulian tinggi terhadap pelanggaran HAM
Lebih lanjut, Benjamin mengatakan, ada banyak kisah menarik dan berkesan saat keduanya mengunjungi berbagai negara. Mulai dari keindahan alam, budaya, aktivitas sosial, hingga antusias masyarakat yang menyambut kedatangan Ben dan Sanna. Tak terkecuali saat berada di Indonesia.