“Semua bisa tertangani, opname beberapa hari kemudian sembuh, tidak ada yang sampai meninggal,” tuturnya.
RS Elisabeth masih bisa tangani pasien DBD
Lebih lanjut, meski terjadi peningkatan jumlah pasien demam berdarah dengue, namun Probo meyakinkan jika keadaan masih terkendali.
Ia mengatakan jika RS Elisabeth belum perlu untuk membuka bangsal tambahan untuk DBD. Sebab, jumlah pasien DBD hingga saat ini masih dalam batas aman.
“Kondisi sejauh ini aman, tidak sampai darurat. Karena kami juga masih bisa menerima pasien DBD yang datang,” tuturnya.
BACA JUGA: 4 Ribu Lebih Kasus DBD di Jawa Tengah Kurun Waktu 2024, Kematian Terbanyak di Jepara
Sebagai informasi, penyakit akibat terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti itu dilaporkan mengalami kenaikan di awal tahun ini. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus DBD di awal April 2024 mencapai 62.001 kasus, naik tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh. Abdul Hakam, membeberkan kasus DBD mencapai 90 kasus hingga akhir Maret atau pekan ke-12 pada tahun ini. Sedangkan kasus demam dengue (DD) mencapai 1.400 kasus. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi