“Kemudian yang bisa terpantau oleh Kementerian Perhubungan itu pada jembatan timbang,” ungkapnya.
Erry menambahkan, pihaknya akan terus mengantisipasi kejadian ini dengan mencegah dari hulu atau awal sebelum kendaraan truk berangkat.
“Kemudian kita berusaha kalau ada pelanggaran bisa terdeteksi pada hulunya. Jadi kalau bisa, misalnya membawa muatan apa, ya dari tempat asal barangnya sudah bisa tahu,” terang Erry.
Sebab, baginya jika pengawasan hanya pada tengah-tengah perjalanan, maka akan ada kendaraan tak layak yang mungkin saja lolos.
Imbas kecelakaan Ngaliyan, tingkatkan pengawasan truk muatan berat
Saat ini, pihaknya bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berupaya untuk meningkatkan kemampuan sopir truk muatan berat.
“Terutama ketika kendaraan membawa barang dan menghadapi jalan yang menurun. Barangkali ada upaya-upaya, pengemudi memiliki kemampuan dalam mengendalikan kendaraannya,” ucapnya.
BACA JUGA: Kecelakaan di Jrakah Semarang, Truk Dump Muatan Tanah Timpa Mobil dan Motor, Begini Kondisinya
Adapun peningkatan kemampuan sopir truk muatan berat tersebut melalui sosialisasi bersama dengan KNKT.
Tak ingin kejadian nahas ini berulang, pihaknya bersama dengan kepolisian akan lebih mengawasi muatan truk besar yang melintas.
“Kalau kami harus bersama dengan kepolisian. Jadi kan tidak bisa sendiri ketika menghentikan kendaraan, harus dengan kepolisian,” bebernya.
“Nanti kita lakukan dengan menggunakan alat timbang portable. Nanti akan ketahuan berat muatannya, dan sebagainya,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto