UNGARAN, beritajateng.tv – Angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Jawa Tengah hingga saat ini masih cukup tinggi. Menurut data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng, sepanjang tahun 2024 sedikitnya 1.900 perempuan dan anak di Jawa Tengah mengalami kekerasan.
Bagi DPRD Provinsi Jawa tengah, kasus kekerasan perempuan dan anak menjadi persoalan yang perlu sikap bersama. Hal ini agar dapat menekan angka kekerasan perempuan dan anak di Jateng.
Demikianlah penuturan anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Bagus Suryokusumo, di hadapan para penggerak PKK Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu, 8 Februari 2025 petang.
Dalam kegiatan “Curhat ke Mas Dewan”, Bagus melihat kader PKK di desa/kelurahan bisa berperan dalam membantu memberikan pemahaman tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
BACA JUGA: Dapat Curhatan Emak-Emak Soal Penerimaan Siswa Baru, Ini Kata Anggota DPRD Jateng Bagus Suryokusumo
Misalnya, lanjut Bagus, melalui sosialisasi tentang pentingnya ketahanan keluarga maupun edukasi tentang pola pengasuhan anak yang baik dan bebas dari kekerasan.
“Peran ibu-ibu PKK ini sangat luar biasa di dalam keluarga maupun masyarakat dan semua bisa diurusi. Mulai dari kesehatan, pendidikan hingga urusan kesejahteraan,” tuturnya.