“Kami ada pada lingkungan orang tua usia pensiun, anak kecilnya sedikit. Selain itu satu kelurahan dijepit beberapa sekolah dasar. Kita optimis tetap ada murid, berapapun siswanya kita layani,” tegas Siti.
Hal yang sama juga terjadi di SD Negeri Karangkidul Semarang. Bahkan, nasib lebih mengenaskan dialami oleh SD Negeri Karangkidul yang hanya memperoleh 6 siswa baru.
“Jumlah pendaftar yang masuk hanya 6 siswa. Kita buka satu kelas dengan kuotanya 28,” kata Ketua PPDB SD Negeri Karangkidul Eko Subeno.
BACA JUGA: PPDB SD Kota Semarang, Calon Peserta Didik Daftar Sejak Dini Hari
Eko mengaku hal serupa juga terjadi pada tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2022/2023, SD Negeri Karangkidul hanya mendapat 10 siswa baru.
“Mungkin yang pertama karena zonasi, banyak SD Negeri di Semarang Tengah, kemudian yang kedua karena di sini banyak sekolah swasta,” lanjutnya.
Beberapa SD Swasta top seperti SD Islam Tunas Harapan, SD Islam Bilingual Annisa, hingga SD Hj Isriati Baiturrahman 1 memang mengepung SD Negeri Karangkidul. Tak heran tiap tahunnya SD Negeri Karangkidul terus mengalami penurunan siswa baru.
“Nanti kami masih buka pendaftaran offline sampai masuk tahun ajaran baru, masih tanggal 17 Juli. Semoga masih ada siswa baru yang masuk,” harapnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto