Bahkan memiliki cita-cita sebagai seorang tentara.
“Kegiatannya yang di laksanakan ya kegiatan sekolah seperti paskibra, pramuka, silat. Senjata tajam tidak ada. Keluarga gak percaya karena anaknya pendiam. Di rumah tidak ada atribut yang terkaitkan dengan gangster seperti kaos, sajam. Anaknya rajin salat, tidak pernah pulang di atas jam 12 malam,” jelasnya.
Kendati kini keluarga telah mengikhlaskan kematian korban, mereka masih merasa janggal dengan penyebab kematian korban.
Keluarga berharap ada hukuman setimpal bagi pelaku penembakan terhadap korban.
“Kasus ini kita maunya pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya. Kalau ada terjadi rekayasa kasus ini, rekayasa kejadian, yang terlibat dalam rekayasa tersebut juga ikut mendapat hukuman,” kata Agung.
BACA JUGA: Masih Terperiksa, Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Bakal Jadi Tersangka dalam Waktu Dekat
Sebelumnya, pihak polisi menyebut bahwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang tersebut karena adanya tawuran.
Sedangkan, pada video CCTV yang di tunjukkan kepada wartawan oleh keluarga Gamma, tampak tidak ada penyerangan terhadap polisi. (*)