Sebagai pengamat, modal yang mesti Ganjar siapkan jika ingin melangkah ke jenjang nasional tak berbeda dengan apa yang mesti ia selesaikan terlebih dahulu di Jateng. Hal itu mencakup dua poin penting, yaitu pembangunan dan juga infrastruktur.
“Butuh inovasi baru, khususnya kalau nanti di level nasional saya kira poin pentingnya bagaimana fokus pembangunan itu menjadi penting. Sekarang kalau infrastruktur telah tercapai artinya sudah maksimal, tentu masyarakat butuh perhatian yang lain. Ini kemudian pentingnya inovasi atau terobosan. Inovasi penuntasan kemiskinan dan infrastruktur ini saya kira belum tampak,” beber Wahid.
Sosoknya menegaskan terobosan yang Ganjar gencarkan, khususnya dalam mengeluarkan rakyatnya dari belenggu kemiskinan, belum terwujud secara maksimal.
BACA JUGA: Pamitan ke Ribuan Orang di GOR Jatidiri, Ganjar Mengaku Tak Berambisi Duduki Jabatan Gubernur
Kemiskinan jadi PR untuk Nana Sudjana, akui selesaikan RPJMD tidaklah mudah
Selaku Pj Gubernur pilihan Presiden RI Joko Widodo, Nana Sudjana ia nilai akan mengemban PR yang cukup berat. Wahid mengaku, menyesaikan target yang tertuang pada RPJMD bukan hal yang mudah. Terlebih, dalam kepemimpinan yang singkat.
“Saya kira memang tidak mudah ya menyelesaikan target-target pemerintah yang ada dalam RPJMD dalam waktu singkat, itu jelas sulit,” terangnya.
Catatan lain untuk Nana, yakni kondusivitas menjelang Pilpres dan Pileg 2024 yang mesti terjaga. Pasalnya, Jawa Tengah merupakan peta nasional pemenangan Pemilu.
“Prioritas utama (untuk Nana) tentu menjaga kondusivitas selama Pemilu, ini menjadi penting. Kan Jawa Tengah itu peta nasional ya, jumlah pemilihnya begitu besar. Kedua, harus fokus terhadap isu-isu yang mesti diselesaikan, di antara banyak persoalan di Jateng dalam waktu singkat,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi