“Jagung adalah pakan utama, kalau harganya naik maka harga ayam dan telur pun ikut naik,” tambah dia.
Dia menyebut, harga jagung pakan disebut sudah menyentuh kisaran Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram. Kenaikan harga jagung, menurut Arkunah dipengaruhi perubahan pola tanam petani akibat pengaruh cuaca.
“Banyak petani yang seharusnya menanam jagung justru beralih ke padi karena cuaca tidak menentu. Itu membuat pasokan jagung berkurang,” paparnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan stok daging ayam di Kota Semarang masih dalam kondisi cukup. Hal ini lantaran banyaknya peternak di wilayah sekitar Semarang seperti Mijen dan sekitarnya.
“Stok daging ayam di Kota Semarang cukup. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan,” paparnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah