Sementara, salah satu anak penyandang hidrosepalus, Muhammad Fajar Bagus Raihan (11) yang datang diantar orang tuanya Mustofa dan kembarannya Muhammad Fajar Bagas Raihan (11) juga terlihat antusias mengikuti vaksinasi.
Namun untuk Bagus, oleh petugas vaksin tidak diperbolehkan divaksin di program tersebut. Menurut dr Anam untuk anak yang mempunyai penyakit dasar, ada prosedur vaksinasi tersendiri.
“Untuk adik-adik yang mempunyai penyakit dasar, kita tidak bisa melakukan vaksinasi di tempat ini, tapi harus di rumah sakit. Karena akan dilakukan pemeriksaan dulu secara menyeluruh, baru kita lakukan vaksin,” jelasnya.
Komandan Kodim/0715 Kendal, Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii mengatakan, kebijakan baru vaksinasi ini diharapkan mampu meningkatkan kekebalan imunitas komunal (herd immunity) terhadap Covid-19 bagi anak-anak di Kabupaten Kendal.
Dandim mengaku, pihaknya mendukung kegiatan Wisata Vaksin ini, yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 kepada anak-anak di Kabupaten Kendal.
“Pastinya, kami mendukung pelaksanaan vaksinasi ini. Agar dalam pembelajaran tatap muka, bisa meminimalisasi penularan Covid-19 di sekolah atau satuan pendidikan. Selain itu untuk mempercepat tercapainya herd immunity,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut pengakuan Nur Zahroni Fitriati salah seorang pengajar di SD Patukangan 2 Kendal, ada 40 anak didiknya yang mengikuti Wisata Vaksin ini.
“Alhamdulillah ada program vaksinasi untuk anak ini. Jadi anak didik saya bisa mengikuti, apalagi dengan sistem antar jemput menggunakan bus yang disiapkan panitia tentunya sangat membantu,” ujarnya. (Ak/El)