Jateng

Kepala BNPB: Dalam 3 Hari ke Depan, Banjir Semarang Ditargetkan Surut Total

×

Kepala BNPB: Dalam 3 Hari ke Depan, Banjir Semarang Ditargetkan Surut Total

Sebarkan artikel ini
Kepala BNPB: Dalam 3 Hari ke Depan, Banjir Semarang Ditargetkan Surut Total
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melihat progres penanganan banjir di Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah hampir dua pekan Kota Semarang dilanda banjir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir di kawasan Kaligawe, Senin, 3 November 2025.

Kunjungan tersebut untuk memastikan langkah penanganan berjalan efektif dan terkoordinasi.

“Kami baru saja meninjau beberapa titik di Kaligawe yang terendam banjir lebih dari sepuluh hari. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah telah melakukan rapat koordinasi untuk mempercepat penanganan secara terpadu,” ujar Suharyanto.

Ia menjelaskan, kunjungan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah pusat, melalui BNPB, Kementerian PUPR, serta lembaga terkait, memastikan kondisi di lapangan tertangani dengan baik.

“Dari hasil peninjauan, Alhamdulillah kondisi sudah membaik. Air mulai surut, hanya tersisa genangan kecil di beberapa titik. Dalam dua hingga tiga hari ke depan kami pastikan situasi akan kembali normal,” tambahnya.

Menurut Suharyanto, penyebab utama banjir di Semarang adalah curah hujan ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi hingga awal 2026. Menyikapi hal itu, BNPB telah melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan lebat di wilayah Jawa Tengah.

“Kami kerahkan dua pesawat penuh yang beroperasi 24 jam untuk memecah awan hujan. Tujuannya agar hujan deras tidak turun secara masif dan mengakibatkan banjir,” jelasnya.

BACA JUGA: Walikota Kerahkan Tenaga Medis Tambahan Bantu Warga Terdampak Banjir Semarang

Selain langkah mitigasi udara, pemerintah juga menyiapkan rencana jangka panjang pengendalian banjir. Termasuk pembangunan kolam retensi, sabuk pantai, dan giant sea wall. Saat ini, proyek pengendalian banjir baru mencapai sekitar 40 persen dan masih dalam tahap penyempurnaan.

“Beberapa titik baru ketahuan rawan setelah banjir terjadi. Pompa yang ada sebelumnya sudah berfungsi, tetapi saat debit air tinggi, ternyata masih butuh tambahan. Karena itu, pemerintah daerah dan TNI bersama-sama memasang pompa tambahan,” ujar Suharyanto.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan