“Masing-masinh kelurahan lima orang. Jadi, ada 140 orang. Kemarin, kami kerjasama dengan BNN beri pelatihan kepada msreka. Nantinya, para penggiat ini yang akan bergerak turun ke masyarakat.
“LPMK pada waktu pertemuan akan menyisipkan bahaya narkoba. Begitu pula Karang Taruna, PKK, masing-masing perwakilan akan bergerak ke masyarakat saat ada pertemuan,” jelasnya.
Menurut Agung, banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait narkoba. Sebenarnya, kata dia, ada narkoba yang beredar legal, misalnya untuk pengobatan. Harapannya, masyarakat tidak menyalahgunakan itu. Penggiat akan menginformasikan kepada masyarakat terkait hal tersebut.
Selanjutnya, terkait rehabilitasi bagi pengguna narkoba juga perlu disampaikan kepada masyarakat. Dia menilai, selama ini masyarakat yang mengonsumsi narkoba merasa takut apabila akan menjalani rehabilitasi. Mereka khawatir akan ditangkap oleh pihaknkepolisian. Maka, perlu pemahaman bagi masyarakat terkait rehabilitasi.
Adanya anak-anak yang menggunakan narkoba, juga menjadi warning bagi keluarga untuk peduli terhadap anggota keluarganya.
“Keluarga harus tahu ciri-cirinya orang memakai narkoba. Keluarga bisa mendeteksi dini dan upayanya harus bagaimana,” tambahnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah