Peristiwa

Ketua APGI Jateng Ungkap Gunung dengan Medan Ekstrim di Jateng, Mayoritas Pendaki Alami Hipotermia

×

Ketua APGI Jateng Ungkap Gunung dengan Medan Ekstrim di Jateng, Mayoritas Pendaki Alami Hipotermia

Sebarkan artikel ini
mahasiswi undip meninggal
Jenazah Anindita Syafa N.K. (20), mahasiswi Undip yang meninggal di Gunung Lawu, diberangkatkan dari Musholla Daarussalaam menuju TPU Kaliwiru Jatingaleh, Senin, 25 Juni 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Provinsi Jawa Tengah memiliki sekitar 15 gunung. Salah satu yang terkenal adalah Gunung Lawu. Gunung yang berlokasi di 2 provinsi sekaligus, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur ini kerap mendapat predikat sebagai gunung bermedan ekstrim.

Masyarakat setempat menyebut Gunung Lawu sebagai ‘Wukir Mahendra Giri’. Gunung bermedan ekstrim tersebut berada di wilayah Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan.

Perihal gunung bermedan ekstrim, Ketua DP Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jateng, Dasirun membenarkan hal tersebut. Pasalnya, Gunung Lawu memiliki ketinggian lebih dari 3.000 mdpl. Yakni sekitar 3265 mdpl.

BACA JUGA: Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu, APGI Jateng Beri Tips untuk Pendaki Pemula, Apa Saja?

“Terutama gunung dengan ketinggian lebih dari 3.000. Sindoro, Lawu, Sumbing, Slamet, Merbabu, memang itu lebih panjang dan ada jalur yang ekstrem. Artinya tanjakannya tinggi dan lain sebagainya. Itu panjang dan ekstrem,” ucap Dasirun, Sabtu 1 Juli 2023.

Tak hanya medan yang sulit, ketinggian gunung juga memengaruhi cuaca dingin yang ekstrim. Menurut keterangannya, suhu di Gunung Lawu dapat mencapai 2°C hingga 3°C. Bahkan, suhu bisa menyentuh angka 0°C jika ada angin yang datang.

“Sebetulnya semua gunung yang ketinggiannya di atas 2000 mdpl pasti dingin. Kan turun 0,06 per 100 m nya. Kalau 1.000 m kan turun 6°C. Belum lagi tambah angin dan pada saat-saat tertentu bisa muncul es,” ucap Dasirun.

Gunung bermedan ekstrim perlu pemandu saat mendaki

Oleh karena medan yang sulit dan cuaca ekstrim, penting bagi pendaki, khususnya pemula, untuk mendaki bersama pemandu. Dasirun menyebut, pendaki juga dapat mencari bantuan dari orang lokal yang bermukim di sekitar area pendakian.

Menurut keterangannya, saat ini terdapat sekitar 130 an pemandu yang tersebar di seluruh wilayah pendakian gunung se-Jateng. Adapun pemandu yang terverifikasi sekaligus tergabung dalam APGI tersebar di Gunung Merbabu, Sumbing, Slamet, dan Sindoro.

“Tapi menurut saya kalau bukan pemandu dan tidak terverifikasi resmi kan ada orang lokal yang bisa pendaki ajak. Mereka tahu jalurnya, bisa nunjukin dan bisa membantu,” ucap Dasirun.

BACA JUGA: Mahasiswi Undip Meninggal saat Daki Gunung Lawu, SAR Imbau Pendaki Pemula Pahami Medan

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan