Jateng

Kisah Anak Kuli asal Wonosobo Daftar Magang Jepang: Sempat Kerja di Pabrik untuk Bayar Biaya LPK

×

Kisah Anak Kuli asal Wonosobo Daftar Magang Jepang: Sempat Kerja di Pabrik untuk Bayar Biaya LPK

Sebarkan artikel ini
magang jepang asal wonosobo
Pendaftar Magang Jepang asal Wonosobo, Akhmad Nur Rokhim (22) saat dijumpai di Kantor Disnakertrans Jateng, Kota Semarang. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Bekerja di Jepang masih jadi pilihan favorit bagi warga Jawa Tengah untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Program Magang Jepang yang digagas oleh Pemprov Jateng bersama dengan Kemnaker RI dan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) salah satunya.

Sebagai informasi, Program Magang Jepang itu baru saja menutup pendaftarannya pada 16 Juli 2025 lalu. Pemuda Jateng dari 35 kabupaten/kota yang berusia 18-26 tahun bisa mendaftar pada program tersebut. Seleksi awal akan berlangsung pada 21-25 Juli 2025 mendatang.

Salah satu pendaftar Magang Jepang asal Wonosobo, Akhmad Nur Rokhim (22), mengaku ingin bekerja di sektor pabrik jika ia lolos. Perjalanan Rokhim untuk mewujudkan mimpinya bekerja di Negeri Sakura itu penuh lika-liku.

Sebelum mendaftar Magang Jepang lewat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jateng, Rokhim pernah mencoba peruntungannya dengan mendaftar secara mandiri. Sayangnya, ia gagal lantaran bahasa Jepangnya belum mumpuni.

BACA JUGA: Raih IPK Sempurna di Unwahas, Anak Penjual Mie Ayam Ini Sempat Magang di 4 Kota!

Hal itu yang membuatnya bertekad untuk belajar di salah satu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Magelang.

“Dulu sempat pernah ikut seleksi di Sragen, tapi kan itu mandiri, saya gagal di bahasa. Makanya saya ikut LPK, di LPK malah enak karena diajarkan semuanya,” ungkap Rokhim saat beritajateng.tv jumpai di Kantor Disnakertrans Jateng, Kota Semarang, belum lama ini.

Lulusan SMA Ma’arif Leksono Wonosobo itu menyebut, alasannya memilih Jepang untuk bekerja tak lain karena banyak temannya yang sukses di sana.

Pernah kerja di pabrik hingga ikut ayahnya renovasi rumah di Jakarta, Rokhim kumpulkan uang untuk bayar biaya LPK

Usaha kerasnya bekerja ke Jepang ia lakoni untuk membantu perekonomian keluarganya. “Untuk membantu perekonomian keluarga dan mempebaiki buat masa depan saya sendiri,” akunya.

Terlebih, Rokhim harus terpisah dari ibunya dan ikut ayahnya yang bekerja sebagai kuli bangunan.

“Saya kan ikut ayah, ayah dan ibu sudah pisah. Ayah kerjanya kuli bangunan, saya punya kakak kandung satu, adik tiri satu,” akunya.

Rokhim yang lulus SMA pada 2021 lalu pun tak langsung mendaftarkan diri untuk bekerja di Jepang. Ia masih ingin mencari pengalaman kerja di Indonesia selama beberapa tahun. Rokhim mengaku sempat bekerja di pabrik hingga membantu ayahnya mengerjakan renovasi rumah.

“Sempat kerja di pabrik satu tahun lebih dan keluar. Lalu ke Jakarta, bantu ayah renovasi rumah,” ungkapnya.

Uang yang ia peroleh selama bekerja di pabrik dan membantu ayahnya ia tabung untuk ikut pelatihan di LPK.

“Sebenarnya saat lulus SMA penginnya langsung ke Jepang, tapi mau punya pengalaman kerja dulu, nabung untuk pelatihan,” jelasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan