Sementara itu, Slamet sendiri merupakan penjual mainan di SDN Manyaran 02. Awalnya, ia mengaku sempat merasa malu saat menerima ajakan ngonten dari Guntur.
“Isin lah (malu lah), masa bapak-bapak dikerjani,” aku pria berusia 59 tahun itu.
Namun, setelah videonya viral, Slamet jadi tambah semangat ngonten. Ia mengaku menikmati rutinitas barunya syuting konten jokes bapak-bapak.
“Sudah enjoy. Nggak tiap hari bikin konten tapi menikmati. Iseh rodok isin sitik (Masih agak malu sedikit),” lanjutnya.
BACA JUGA: Menjaga Eksistensi Batik Semarangan yang Kian Tergerus Printing dan Tekstil
Meski telah rutin ngonten, ia ternyata masih berjualan mainan. Ia memiliki cita-cita untuk memiliki toko mainan suatu hari nanti.
Namun, jika konten jokes bapak ini menghasilkan banyak uang, bukan tidak mungkin Slamet berhenti berjual mainan dan beralih menjadi konten kreator sepenuhnya.
“Sekarang di SD banyak yang tau, ‘lik aku melu konten’, ‘lik kapan gawe konten meneh’, anak-anak antusias,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila