Pendidikan

Kisah Mahasiswa Unnes Mengajar Anak Imigran di Malaysia, dari Keterbatasan Fasilitas hingga Bentuk Pengabdian

×

Kisah Mahasiswa Unnes Mengajar Anak Imigran di Malaysia, dari Keterbatasan Fasilitas hingga Bentuk Pengabdian

Sebarkan artikel ini
magang merdeka unnes
Mahasiswa PGPAUD FIPP Unnes saat sedang magang merdeka di Sanggar Belajar Segambut Malaysia. (Dokumentasi Pribadi)

“Soalnya walaupun mereka anak-anak WNI tapi karena mereka dari lahir dan besar di Malaysia, dari bahasa dan budaya melayu banget. Kadang suka missed komunikasi,” tambahnya.

Meski begitu, Cindy mengungkapkan jika melalui adanya Sanggar Bimbingan Belajar, anak imigran ini akhirnya mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia. Tak sedikit siswa yang kemudian fasih berbahasa Indonesia dan bahkan menghafal beberapa lagu nasional.

Bentuk pengabdian mahasiswa PGPAUD

Di sisi lain, Cindy mengakui adanya keterbatasan sarana, prasarana dan fasilitas yang ada di Sanggar Bimbingan Belajar. Ia mencontohkan, salah satu keterbatasan dapat terlihat pada pendidikan usia dini, di mana masih sedikitnya alat permainan edukatifnya.

“Kelas terbedakan berdasarkan kemampuan, nggak terlihat dari usianya. Jadi ada yang sebenernya usia lebih besar tapi belum bisa baca, tulis, hitung, itu masukknya di kelas kecil. Nah itu harusnya nggak tercampur belajarnya, soalnya berpengaruh juga ke moralnya dan kemampuan bersosialisasi mereka,” katanya.

Melalui magang di Sanggar Belajar Segambut, Cindy dan dua temannya telah turut serta dalam membantu anak imigran untuk mendapatkan hak akses pendidikan dengan keterbatasan pendidik, tempat, dan media pembelajaran. Nantinya, sebagai seorang mahasiswa PGPAUD, ia berkomitmen akan terus melakukan pengabdian-pengabdian lainnya.

BACA JUGA: Marching Band SMP Negeri 1 Semarang Sukses Tampil di Istana RI

“Aku anggapnya pengabdian, soalnya tujuan dari prodi PGPAUD itu sendiri untuk menciptakan anak-anak yang mandiri, jadi aku pengen banget mengabdikan diriku biar bisa membangun dan mengembangkan potensi yang ada di anak-anak walaupun fasilitasnya terbatas,” harapnya.(*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan