“Back up depan dan back up belakang, semprotin air yang sudah kita doakan,” imbuhnya.
Komunitas Semarangker terlibat Uji Nyali Gedung Lawang Sewu
Selain turut terlibat dalam proses syuting film “Suzzanna: Malam Jumat Kliwon”, Osi mengungkapkan jika Semarangker juga pernah terlibat dalam proses syuting acara uji nyali yang hits beberapa tahun yang lalu.
Waktu itu, uji nyali berlangsung di Gedung Lawang Sewu. Sayangnya, proses syuting tidak berakhir dengan lancar, bahkan menimbulkan korban jiwa.
“Acara dunia lain yang akhirnya masnya meninggal, itu juga dari Semarangker. Itu masnya ngelawan, harusnya nggak boleh ngelawan. Terus seminggu kemudian sakit, itu ceritanya kena dari situ (Lawang Sewu),” ungkapnya.
BACA JUGA: Video Rumah “Suzanna” di Semarang Kembali Viral, Pemiliknya Ngaku Sering Alami Kejadian Mistis
Semarangker sendiri merupakan komunitas penjelajah tempat-tempat angker yang telah berdiri sejak tahun 2007 silam. Selain membantu pengamanan proses syuting, mereka masih rutin menjelajahi sudut-sudut horor Kota Semarang.
Bahkan, mereka memiliki Museum Semarangker yang menjadi tempat menyimpan benda-benda yang bernilai mistis, hasil dari penjelajahan ke tempat-tempat angker.
Sempat berpindah-pindah lokasi, dari Kedungmundu hingga Lamper, saat ini Museum Semarangker berada di Gedung UMKM, Pasar Srondol, Jalan Potrosari II, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik.
“Mitosnya macem-macem, ada baju untuk bunuh diri, ada alat musik tradisional yang kalau malem sering bunyi sendiri, ada keranda, ada boneka jenglot, macem-macem. Tapi kalau nggak kuat dengan hawa Museum Semarangker bisa muntah,” kata Osi. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto