Edi pun berjanji bakal menyampaikan hasil audensi bersama manajemen klinik Patra Medika ini kepada FKMB yang sepakan lalu telah melapor ke Dinas Kesehatan Blora.
Tanggapan dokter klinik Patra Medika
Sementara itu, dokter penanggung jawab laboratorium klinik Patra Medika, dr. Sri Iriyanti, mengatakan ada beberapa hal yang memang bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.
Sejumlah faktor tersebut yakni usia, komorbit atau penyakit penyerta dari pasien, termasuk beda alat yang biasanya beda hasil pula.
Pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan sudah berdasarkan rekam medis pasien selama setahun ini. Sehingga, dalam mengeluarkan hasil pemeriksaan, pihak klinik mendasarkan pada hasil laboratorium.
BACA JUGA: FKMB Gelar Audensi ke Dinas Kesehatan terkait Dugaan Mal-Hasil Laboratorium di Blora, Apa Hasilnya?
“Kondisi fisik pasien itu juga ada pengaruhnya. Waktu kami memeriksa pasien, pagi itu [dia] kondisi puasa. Setelah dua hari, pasien periksa lagi di [RSUP Dr.] Karyadi Semarang; itu [dia] puasa atau tidak kami kurang tahu. Menurut logika kami, perjalanan dari Blora ke Semarang terus periksa kalau puasa tidak mungkin, pasien pasti tidak kuat,” jelas Sri.
“Yang normal saja bisa berubah setiap saat, apalagi yang sakit. Jadi banyak faktor yang bisa memengaruhi hasil lab. Dan setiap alat itu pasti berbeda hasilnya; ada batas ambang sendiri. Kalau ada beda hasil sedikit itu wajar,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi