Program ini juga mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal yang menghargai kebersamaan dan kelestarian alam.
Kembangkan Produk Unggulan
Beberapa produk unggulan yang akan di kembangkan termasuk Varietas Padi Gamagora, yang memiliki masa tanam hanya 107 hari dengan potensi hasil panen hingga 12 ton per hektare. Serta teknologi pupuk organik yang ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Selain itu, pendekatan holistik dalam Integrated Farming System (IFS) diharapkan dapat menghasilkan pertanian yang optimal, efisien, dan ramah lingkungan. Sementara penggunaan Big Data Pertanian akan membantu merencanakan dan mengelola sektor pangan secara lebih baik.
“Kolaborasi antara BRIN, UNDIP, UGM, dan mitra industri seperti Garuda Food memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” kata Walikota.
Garuda Food juga berkomitmen untuk menyerap hasil panen dari petani, terutama kacang tanah, untuk memastikan adanya pasar yang stabil bagi produk lokal.
Dengan program ini, Pemerintah Kota Semarang berharap dapat menciptakan model pertanian berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya bagi Semarang, tetapi juga dapat di terapkan di daerah lain.
“Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan ketahanan pangan lokal, tetapi juga pada ketahanan pangan nasional yang lebih baik dan ramah lingkungan,” pungkas Walikota. (*)
Editor: Elly Amaliyah