HeadlineKesehatanNews Update

Kolaborasi Kecamatan dan Komunitas Berhasil Turunkan Angka Stunting di Gajahmungkur

×

Kolaborasi Kecamatan dan Komunitas Berhasil Turunkan Angka Stunting di Gajahmungkur

Sebarkan artikel ini
Demo masak menu sehat atasi stunting.

Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, sangat mendukung program berbasis masyarakat dalam penanganan stunting. Gizi makanan bagi stunting perlu diperhatikan. Pemberian pemahaman kepada orangtua terkait gizi sangat diperlukan agar anak-anaknya bebas stunting.

“Maka, perlu memberikan masukan gizi seperti apa, komposisinya apa karena komposisi anak beda dengan orang dewasa. Harus diinformasikan kepada ibu mengenai gizi yang baik,” ujar Tia, sapaannya.

Tia mengatakan, penyuluh keluarga berencana (KB) menjadi garda terdepan. Mereka harus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa segala sesuatu harus direncanakan dengan baik mulai dari rencana pernikahan, program hamil, hingga memiliki anak.

“Kalau di luar rencana itu risiko, entah risiko anak stunting, belum ada kesiapan mental, ekonomi belum memadai. Maka, perlu disiapkan terutama sejak remaja,” jelasnya.

Ketua Ikatan Penyuluh KB (Ipe KB) Kota Semarang, Gani Adityatama mengatakan, penyebab kasus stunting di Gajahmungkur mayoritas karena gizi belum diperhatikan sejak masa kehamilan. Selain itu, pemberian asi esklusif juga belum dilakukan sepenuhnya. Hal ini masih perlu disosialisasikan.

“Di Gajahmungkur, stanting juga tidak hanya berkaitan dengan gizi tapi peran lingkungan, pola pengasuhan, dan bangunan seperti sanitasi jamban kotor juga bisa menyebabkan stunting,” katanya.

Pihaknya terus melakukan ssosialisasi mengenai penurunan angka stunting, khususnya mulai remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, kelahiran, hingga pertumbuhan anak umur 2 tahun terus dilakukan. Ada 44 penyuluh KB di Kota Semarang dan satu pembantu penyuluh KB desa (PPKBD) di setiap kelurahan yang melakukan sosialisasi. Penggunaan alat kontrasepsi KB juga terus dilakukan sosialisasi.

“Setelah melahirkan pakai KB agar terlindungi, jaraknya tidak terlalu dekat. Kami bekerjasama dengan kader melakukan sodialisais tersebut,” ucapnya. (Ak/El)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan