Ia berharap, revisi UU LLAJ itu segera DPR RI selesaikan agar bisa menyejahterakan driver ojol.
BACA JUGA: Viral Driver Ojol Semarang Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu, Akun Pelaku Langsung Ternonaktifkan
“Kita merasa kehadiran ojol sangat membantu masyarakat. Ketika ibu-ibu mau melahirkan yang dicari pertama ojol, ketika orang di rumah lapar yang dicari pertama ojol, ketika kita ingin berkendara tapi kendala teknis, yang kita cari ojol,” paparnya.
Lebih lanjut, politisi PKB itu berjanji akan meneruskan hingga mengawal tuntutan itu sampai terwujud.
“Panjenengan kita doakan masuk surganya yang pertama, karena membantu memenuhi kebetuhan masyarakat yang sifatnya mendesak. Kini gilirannya kita mengusahakan agar apa yang panjenengan harapkan, empat tuntutan tadi kita teruskan dan kawal sampai berhasil,” pungkasnya.
Pendapatan driver anjlok setelah pandemi Covid-19
Terpisah, salah seorang perwakilan driver GrabBike, Thomas, mengeluhkan soal pendapatannya yang kian tahun semakin menurun.
Sebelum pandemi Covid-19, pendapatan bersihnya mencapai Rp200 ribu per hari. Namun, keadaan berbalik setelah Covid-19 melanda.
“Per hari ini dapat Rp100 ribu; mohon maaf, ngoyo (kerja keras) gak karuan, harus 24 jam. Kalau karyawan, buruh, ada jam kerja dari pagi sampai sore sudah selesai, kalau kita gak bisa. Gak karuan,” ucap Thomas. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi