SEMARANG, beritajateng.tv – Kertas tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menulis atau menggambar. Lebih dari itu, kertas memiliki banyak kegunaan.
Salah satunya, kertas ternyata dapat diolah menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.
Seperti halnya Septian Dolly Putra Yuda. Ia memiliki hobi unik dalam seni merakit kertas atau papercraft. Baginya, kegiatan papercraft terbilang susah-susah gampang.
Ada dua kendala yang biasa ia jumpai. Yang pertama proses pengerjaan, dan yang kedua adalah proses mencari bahannya.
Hal itu karena, pengerjaanya cukup memakan waktu lama serta bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang langka di pasaran.
“Bahannya sebenernya cuma kertas. Tapi kertasnya beda dari kertas umumnya. Bukan HVS atau manila biasa. Tapi kertas jasmine yang tergolong kertas premium,” ucap Septian saat beritajateng.tv temui di Balaikota Semarang, Senin, 28 Oktober 2028.
BACA JUGA: Salurkan Hobi di Pasar Senggol, Book Club Semarang Baca dan Ulas Buku Bareng di Grand Candi Hotel
Kendati terlihat sepele, hobi papercraft nyatanya juga mampu mendatangkan cuan. Septian menyebut, tak sedikit orang yang berburu atau membeli mainan dari kertas itu.
Harganya pun beragam. Termurah, ia sering menjual mainan berukuran mini seharga Rp5 ribuan saja.
“Paling mahal dulu pernah ada yang pesen sebuah replika robot Bumblee Bee seharga Rp35 juta, itu real size, tahun 2016,”
Awal berdirinya Komunitas Peri Semarang: Penghobi papercraft capai puluhan ribu
Lebih lanjut, peminat papercraft di Kota Semarang nyatanya cukup banyak. Salah satunya Komunitas Peri Kertas regional Semarang.
Septian menjelaskan, Komunitas Peri Kertas bermula dari sebuah komunitas online di platform Kaskus. Saat itu, sejumlah pengguna dengan hobi yang sama, yaitu papercaft, berkumpul untuk membuat diskusi secara online.