Diskusinya pun beragam. Mulai dari pesawat, bangunan, hingga anime. Yang penting, semuanya bisa berhubungan dengan kertas. Dari situlah kemudian terbentuk Komunitas Peri Kertas.
“Inisiatornya Julius Perdana dari Jakarta yang kebetulan saat itu sekretaris Pak BJ Habibie. Dia kerjanya desainer pesawat, jadi dia suka membuat model pesawat, dibawalah ke dalam model kertas,” kisahnya.
Menurutnya, orang tergabung dalam Komunitas Peri Kertas karena unik. Mainan jenis ini tak bisa ditemukan di manapun kecuali dari sang desainernya.
Begitu pula di Kota Semarang. Komunitas Peri Kertas cabang Semarang juga mendapat antusias positif dari pecinta papercraft. Hingga saat ini, grup Komunitas Peri Kertas Semarang berisi sekitar 300 ribu anggota.
Anggotanya pun beragam. Mulai dari siswa SMA, anak kuliahan, pekerja kantoran, hingga lansia.
“Karena fungsi lainnya papercraft itu bisa untuk melatih gerak motorik kita. Jadi yang tua bisa aktif lagi, yang muda biar nggak spaneng sama gadget,” ucapnya.
BACA JUGA: Jatuh Cinta pada Karakter Anime, Puan ‘Ara’ Anami Hobi Cosplay hingga Tekuni Kuliah Sastra Jepang
Bahkan, lanjutnya, untuk para lansia, bisa dibilang kegiatan papercraft ini sangat bermanfaat. Terutama dalam melatih motorik.
“Percaya nggak percaya, orang yang kena struk bisa sembuh, karena dia motoriknya terlatih. Ditambah keinginan untuk sembuh itu besar,” pungkas Septian. (*)
Editor: Farah Nazila