“Teknologi berperan untuk masa depan keberlanjutan. Dengan ekonomi digital yang kuat, Indonesia butuh 9 juta kemampuan digital. Digital transformasi memberikan kesetaraan,” ungkap Ajar Edi.
Artificial Intelligence Turut Jadi Perbincangan Hangat di Jatim Media Summit 2023
Untuk mendukung bisnis, kata Ajar Edi, media perlu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Edi menilai, perkembangan teknologi tersebut bisa membantu media untuk berkolaborasi menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer
Di sisi lain, Inventure Yuswohady memaparkan bahwa tantangan terbesar pasar saat ini adalah millenial distraction, di mana saat ini konten visual menjadi hal yang penting.
“Generasi Z itu tidak suka teks. Buku tidak jadi sumber pengetahuan. Tapi generasi Z itu konsumsi pengetahuan lewat YouTube. Terjadi millennial disruption, produk yang tidak sesuai dengan millennial akan hilang,” bebernya.
Lebih dari itu, Dewan Pers, Sapto Anggoro mengingatkan agar penggiat media dapat membuat konten dengan benar dan menghindari berita hoax.
“Tolong bahan dasar konten itu tolong anda bikin yang benar, kalau anda bikin hoaks maka konten di masa depan akan mendapatkan konten hoaks,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi