“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa ekonomi tidak hanya mengkritik, tetapi juga memberi solusi berbasis riset dan data lapangan,” ungkap Amirul.
Presidium Nasional Bidang Eksternal, Muhammad Dzaky Al Giffaru dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut forum ini tidak hanya menjadi wadah bertukar pikiran. FMEI juga ruang strategis untuk membentuk arah gerak mahasiswa ekonomi Indonesia dalam memberikan dampak nyata bagi bangsa.
Mahasiswa Jadi Jembatan antara Akademik dan Kebijakan
Nurul Ichwan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM menegaskan bahwa BKPM siap menampung dan meneruskan hasil kajian FMEI kepada pimpinan kementerian. Selain itu kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di berbagai daerah.
“Masukan-masukan dari FMEI ini sangat membantu kami di Kementerian Investasi. Nanti hasilnya akan kami teruskan kepada pimpinan, dan juga kepada DPMPTSP di daerah untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing,” kata Ichwan.
BACA JUGA: Faktor Gaya Hidup Jadi Pemicu Mahasiswa Terjerat Pinjol, Ini Kata Pengamat Ekonomi
Namun, ia mengingatkan bahwa peran mahasiswa tidak berhenti setelah menyerahkan rekomendasi. FMEI juga perlu mengawal tindak lanjutnya di lapangan agar rekomendasi tersebut benar-benar berdampak.
“Jangan sampai setelah hasil kajian disampaikan ke kami dianggap selesai. Kawan-kawan FMEI juga harus ikut mengawal karena investasi itu terjadi di daerah, bukan di pusat,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













