Sedangkan solusi agar proses belajar dapat tetap berjalan, pihak sekolah membagi kegiatan belajar menjadi dua shift, sebagian kelas masuk pagi dan sebagian siang.
“Murid kelas I, II, V, dan VI masuk pagi pukul 07.00 WIB. Sedangkan kelas III dan IV masuk pukul 10.00 WIB, atau setelah kelas I dan II selesai pelajaran,” jelasnya.
BACA JUGA: Belajar Seru Bahasa Thailand di Semarang, Anak SDN Tugurejo 2 Antusias Ikuti Kelas Lintas Budaya
Sementara itu, guru kelas II, Ade Iwan Setianto, menyebut kerusakan awal atap ruang kelas ini ketahuan pertama kali pada 2023 lalu.
Upaya perbaikan sudah berlangsung secara tambal sulam. Setahun kemudian kerusakan konstruksi atap kelas semakin parah.
Lantas akhir September lalu dikosongkan; karena saat terjadi hujan deras, beberapa genting dan plafon mulai ambrol.
“Sejak saat itulah empat ruang kelas serta ruang UKS kami kosongkan. Semua itu tidak lagi untuk kegiatan belajar mengajar karena kian membahayakan,” jelas Ade. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi