Meski baru pertama digelar di Greneng, peminatnya luar biasa. Beragam jenis ayam petarung diikutkan dalam kontes ketangkasan tinju ayam jago itu.
Sebelum mengikuti kontes, ayam diseleksi terlebih dulu oleh panitia, seperti berat ayam dan usia ayam yang mau ditandingkan.
Panitia mengklaim tidak ada judi dalam kompetisi ini, dan memastikan tidak ada unsur eksploitasi pada ayam. Karena menurutnya dalam kontes ada aturan yang ketat, mulai dari bobot ayam, taji ayam harus dibungkus dengan kain sarung taju.
Begitu juga dengan yang juara, diberi penghargaan berupa uang pembinaan, sertifikat dan piala. (Her/El)