Menyikapi masalah-masalah kebersihan, mengingat saat hujan deras sering terjadi genangan karena saluran air tersumbat. “Kami menemukan bahwa sampah yang dibuang sembarangan oleh wisatawan adalah salah satu penyebabnya,” kata Wing, menekankan pentingnya kesadaran dari wisatawan dalam menjaga kebersihan area publik.
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menambahkan bahwa revitalisasi di Kota Lama juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. “Fokus kami adalah integrasi pengelolaan kawasan yang terintegrasi bernama Semarang Lama. Kami minta OPD teknis untuk melakukan revitalisasi di wilayah lain,” ungkapnya.
Mbak Ita menjelaskan bahwa revitalisasi di Kampung Melayu dan kawasan Johar sudah mulai menunjukkan hasil, meskipun masih ada pekerjaan rumah di kawasan Pecinan.
“Kami mendapat dukungan dari OJK dan perbankan, termasuk Himbara dan Bank Jateng, untuk mempercantik Pasar Johar. Kami berharap, tahun depan, penanganan di Pecinan, yang merupakan pusat pariwisata, dapat direalisasikan,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah dan komitmen Pemkot Semarang, ia berharap Semarang Lama terus berkembang sebagai tujuan wisata yang menarik dan berkelanjutan. Tentunya, mampu memberikan pengalaman yang berharga bagi wisatawan, sekaligus melestarikan warisan budaya yang ada. (*)
Editor: Elly Amaliyah