Pemkot Semarang, lanjutnya, juga tidak berhenti hanya memberikan pelatihan saja namun juga pembinaan. Misalnya, bagi mereka yang memiliki produk UMKM maka akan diarahkan untuk bisa melakukan pemasaran baik offline dan online.
“Kami berikan pelatihan pemasaran online juga agar mereka juga bisa naik kelas menjadi exportir jadi kita akan mendampingi terus agar mereka bisa sejahtera,” tuturnya.
Ita menambahkan nantinya kaum disabilitas akan berkolaborasi untuk bisa menjadi anggota koperasi PKK sehingga bisa belajar dalam mengelola keuangan. Pihaknya juga akan menggandeng stakeholder seperti perbankan untuk memberikan pelatihan kepada kaum disabilitas.
“Nanti mereka akan kita masukan dalam anggota koperasi PKK biar bisa belajar mengelola keuangan, jadi yang punya usaha bisa lebih mahir dalam pengaturan keuangannya,” pungkasnya. (Ak/El)