Kemudian anggaran untuk calon yang dianggarkan lima calon sesuai dengan jumlah kursi di DPRD Kota Semarang yakni 20 persen dari 50 kursi. Namun pada realisasinya, pada Pilwalkot 2024 hanya ada 2 calon yang berkontestasi.
Sehingga anggaran yang terpakai untuk memfasilitasi kampanye hanya untuk 2 calon saja.
“Kemarin ternyata hanya 2 calon jadi yang di pakai hanya 2 calon, untuk yang anggaran 3 calon tidak terpakai,” ungkapnya.
Selain itu ada juga beberap pos kegiatan yang mengalami efisiensi sehingga anggaran masih bisa di minimalkan.
Pos Anggaran Melebihi Target
Meski ada pengembalian sekitar hampir Rp 25 miliar, namun ada juga anggaran yang melebihi yang sudah di poskan.
Pos tersebut adalah anggaran untuk bimbingan teknis (Bimtek) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Pada Pilwalkot 2020, anggaran Bimtek KPPS hanya untuk 2 orang dengan penyelenggaraan Bimtek sebanyak 3 kali sesuai aturan dari KPU RI.
“Anggaran untuk Bimtek Pilwalkot 2024 ini mengacu pada Pilwalkot 2020 tapi ternyata ada pengembangan aturan dari KPU RI. Peserta Bimtek 7 orang KPPS sehingga pelantikan juga 7 orang jadi ada penambahan anggaran,” jelasnya.
Zaini menyampaikan dalam minggu ini pihaknya sedang merapikan dan menyiapkan laporan yang akan di kembalikan kepada Pemerintah Kota Semarang.
“Saat ini dalam proses penyiapan penyusunan laporan baik laporan tertulis per tahapan maupun laporan secara anggaran yang akan di kembalikan ke Pemerintah Kota Semarang,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)