Setelah tampil paduan suara bersama Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi), ternyata ia dan rekannya masih bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.
“Tadi hampir lupa caranya, sampai sempat nyungsep juga. Malunya luar biasa, tapi seru banget. Rasanya nostalgia banget ke masa kecil,” ucapnya sambil tertawa.
BACA JUGA: Semarak Puncak Hardiknas di Semarang, Anak-anak Nge-Vlog Hingga Jajal Permainan Tradisional
Bagi Yusnika, mengikuti lomba gobak sodor bukan soal menang atau kalah, melainkan kesempatan menikmati kebersamaan dan menghidupkan kenangan lama.
“Sebenarnya buat seru-seruan aja. Awalnya mau pulang, tapi tertarik ikut karena sudah lama enggak main. Jadi sekalian nostalgia dan mengingat masa kecil,” katanya.
Di tengah era digital yang membuat anak-anak lebih akrab dengan gawai, kegiatan seperti ini harapannya bisa menjadi jembatan untuk melestarikan warisan budaya permainan tradisional Indonesia.
Yusnika juga mengatakan bahwa sebaiknya mengawali momentum kemerdekaan dari kedisiplinan diri sendiri. Dengan begitu, semangat merdeka bisa tercermin dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi