BLORA, beritajateng.tv – Krisis air bersih yang melanda Blora, Jawa Tengah, semakin parah seiring dengan musim kemarau berkepanjangan.
Tak hanya dirasakan oleh warga, sebuah kantor kelurahan bahkan juga mengalami masalah serupa akibat sumber mata air yang mulai mengering.
BACA JUGA: Upayakan Pembangunan Pasar Ngawen, Bupati Blora Ajukan Berkas Perencanaan ke Kementerian PUPR
Dalam sebulan terakhir, pegawai Kelurahan Tambahrejo, Blora, terpaksa mengambil air bersih dari sumur untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Kepala Kelurahan Tambahrejo, Amik Kristanti, menjelaskan bahwa krisis air bersih ini lantaran hilangnya sumber mata air di kantor kelurahan mereka.
BACA JUGA: Bangga! Baru Lulus SMA, Pedayung Asal Blora Raih Medali Perunggu di PON 2024
“Kondisi ini semakin parah dengan meningkatnya kebutuhan air bersih akibat keberadaan sejumlah mahasiswa KKN di desa kami,” ujar Amik, Kamis, 5 September 2024.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, pihak kelurahan terpaksa membeli satu tangki air bersih dengan harga Rp150.000.